Pulau Bali memang memiliki daya tarik yang luar biasa. Bukan hanya dari keindahan alam yang disajikan saja, namun juga satwa yang mendiami pulau ini juga sangat beragam. Salah satunya yaitu burung Jalak Bali yang telah menjadi ikon Pulau Dewata ini. Kita akan membahas tentang Jalak Bali lebih dalam, mulai dari ciri-cirinya, penyebab dari kelangkaannya dan juga makanannya. Supaya kita lebih mengenal satwa ini lebih dalam lagi.
Kita tahu bahwa Jalak Bali ini memiliki banyak keunikan yang membuat orang suka dan jatuh cinta ketika memandangnya. Kicauannya yang merdu dapat memberikan dampak positif bagi pemeliharannya. Tidak jarang juga banyak yang menjadikan burung ini sebagai master atau pelatih bagi burung lain untuk berkicau.
Keterangan Jalak Bali Lengkap
Jalak Bali atau Leucopsar rothschildi adalah jenis burung kicau yang memiliki ukuran sedang yang berasal dari suku Sturnidae yang berada di Bali barat. Atau sering juga disebut dengan burung curik. Habitat aslinya berada di hutan mangrove, hutan rawa, hutan musim dataran rendah dan savana. Penyebarannya secara alami berada di daerah Taman Nasional Bali Barat, Tegak Bunder, Lampu merah, Batu Gondang, Batu Licin, Prapat agung dan Teluk Brumbun.
Mengenai aktivitas Jalak Bali sehari-hari mereka akan terbang mencari makan secara bergerombol. Sedangkan pada musim kawin yaitu bulan September hingga Desember mereka akan terbang secara berpasangan ketika mencari makan. Untuk sarangnya mereka membuat di lubang-lubang pohon dengan ketinggian sekitar 2,5 hingga 7 m diatas atas. Radius pergerakan mereka untuk mencari makan dari 3 hingga 10 km tergantung dengan lingkungan dan juga sumber makanan yang ada.
Ciri-ciri burung Jalak Bali ini didominasi dengan warna bulu putih hingga 90% pada tubuhnya. kemudian pada ujung ekor dan sayap warna coklat gelap atau hitam. Pada bagian kelopak matanya berwarna biru yang sangat begitu kontras dengan warna bulu ditubuhnya. Bahkan sekilas terlihat seperti menggunakan kaca mata. Lalu pada bagian belakang kepalanya memiliki jambul yang akan berdiri ketika menari dan berkicau. Keterangan Jalak Bali mengenai ciri-cirinya ini cukup simple karena dia memang memiliki warna bulu putih yang tidak dimiliki oleh jenis burung lainnya di Indonesia.
Penyebab Kelangkaan Jalak Bali
Selanjutnya kita membahas tentang Jalak Bali yang berhubungan dengan penyebab kelangkaannya. Pada awal ditemukan jumlahnya sekitar 300 hingga 900 ekor, namun seiring dengan berjalannya waktu semakin berkurang. Bahkan pada tahun 2006 hanya tersisa 6 ekor di habitat aslinya. Nah berikut ini beberapa penyebab kelangkaannya:
1. Habitat alaminya yang terus mengecil
Pulau Bali memiliki pesona yang luar biasa mengenai alamnya yang indah. Sehingga banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar negara. Sehingga banyak hutan yang ditebangi untuk membuka tempat wisata baru, hotel dan semacamnya. Hal tersebut membuat habitat Jalak Bali semakin berkurang dan membuat ruang geraknya tidak lagi luas.
2. Banyak perburuan liar
Salah satu keterangan Jalak Bali hampir punah disebabkan oleh adanya perburuan liar yang tak terkendali. Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan dari dalam maupun luar negara dengan harga yang mahal. Sehingga para pemburu liar nekat untuk menangkap burung tanpa izin dan menjualnya secara ilegal.
3. Sulit untuk berkembang biak
Selanjutnya tentang Jalak Bali yang sulit untuk berkembang biak menjadi salah satu penyebab kelangkaannya. Karena pada musim kawin betina hanya akan menghasilkan maksimal 3 butir telur saja. Hal ini tentu membuat perkembang biakkan burung ini cukup sulit dan lama untuk bertambah.
4. Adanya predator atau pemangsa
Selain dari adanya perburuan liar, bahaya dari predator juga mengancam keberadaan burung Jalak Bali. Seperti ular, biawak, elang dan sebagainya merupakan bagian dari rantai makanan secara alami. Sehingga selain harus menghindari perburuan liar, juga harus menghindari hewan predator.
5. Sumber makanan yang terbatas
Dengan kondisi habitatnya yang semakin menyempit tentu sumber makanan yang ada juga berkurang. Sehingga burung Jalak Bali akan kesulitan untuk mencari makan dan membuatnya mati kelaparan.
Makanan Jalak Bali
Setelah membahas mengenai penyebab dari kelangkaannya, kemudian kita akan membahas tentang Jalak Bali yang berhubungan dengan makanannya. Berikut ini beberapa jenis makanan Jalak Bali, yaitu:
-
Kroto
Kroto adalah telur semut yang biasa digunakan untuk pakan burung. Terdapat banyak kandungan protein baik untuk Jalak Bali. Namun pemberiannya hanya 2 hingga 3 kali saja dalam satu minggu. Karena jangkrik sudah menjadi sumber protein yang utama. Ketika memberikanya jangan lupa untuk membersihkan kroto dari sisa semut besar yang mati atau hidup, kemudian pilih yang masih segar tidak berbau.
-
Jangkrik
Dihabitat aslinya Jalak Bali akan mencari jangkrik untuk sebagai makanannya. Ketika memeliharanya pun kita juga harus memberikan jangkrik sebagai sumber protein. Sebelum itu pastikan kondisi jangkrik sehat dan tidak kempet. Caranya berikan antara 10 hingga 15 ekor setiap hari sebanyak 3 kali.
-
Voer
Walaupun di habitat aslinya dia tidak makan voer tapi tidak ada salahnya untuk memberikannya ketika kita memeliharanya. Karena memiliki banyak kandungan zat yang diperlukan oleh burung, mulai dari karbohidrat, protein dan mineral yang komposisinya telah sesuaikan.
-
Buah-buahan
Karena burung Jalak Bali sangat menyukai buah, pastikan untuk memberikannya setiap hari. Serta jangan lupa untuk mengganti jenisnya supaya tidak bosan. Bisa dengan pepaya, pisang, jambu biji dan sebagainya.
Itulah keterangan Jalak Bali yang dapat menambah pengetahuian kita. Nah bagi yang berminat untuk memeliharanya dapat mengunjungi eradebaf.co.id. Dijamin legal dan lengkap dengan sertifikat resmi dari BKSDA. Selain itu juga memiliki kualitas yang baik dengan perawatan dan makanan terbaik.