Burung Jalak Bali adalah salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang. Sehingga tidak mudah untuk dapat memeliharanya. Setidaknya harus didapatkan dari tempat yang legal dan disertai dengan sertifikat lengkap. Selain itu untuk membuat peternakan Jalak Bali pun bukanlah hal yang mudah. Banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Semua ini bertujuan agar populasinya tetap terjaga dan terus dapat dipantau.
Burung Jalak Bali ini sangatlah istimewa, selain memiliki bentuk dan kicauan yang merdu dia juga merupakan maskot dari Pulau Bali sejak tahun 1990. Lalu juga pernah digambarkan pada uang logam Rp 200 dibalik gambar garuda. Dengan segudang keunikannya, tidak heran jika untuk membelinya harus merogoh kocek yang cukup dalam.
Syarat Pengajuan Izin Membuat Peternakan Jalak Bali
Pada dasarnya perawatan Jalak Bali dapat dilakukan seperti pada burung kebanyakan. Hanya saja untuk Jalak Bali memeliharanya saja tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, apalagi untuk membuat peternakan. Pemerintah memang memberikan izin kepada masyarakat yang ingin mengembangbiakkan satwa ini. Namun harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Berikut ini beberapa syarat pengajuan izin peternakan burung Jalak Bali, yaitu:
1. Memiliki minimal dua pasang burung
Syarat pertama yaitu setidaknya memiliki dua pasang burung Jalak Bali dengan asal-usul legal. Untuk usianya tidak ada ketentuan khusus, sehingga anda dapat mendaftarkan pengajuan izin meskipun usia burung masih dibawah 1 tahun. Burung yang memiliki asal-usul legal berarti yang harus dibeli dari penangkaran yang mengantongi izin resmi. Dan dapat dibuktikan dari sertifikat yang melengkapinya.
2. Salinan / fotocopy KTP
Syarat yang kedua yaitu dengan memberikan salinan KTP untuk peternakan Jalak Bali secara individu. Kemudian ditambah salinan akta notaris untuk sebuah badan usaha.
3. Surat pengantar dari pihak kelurahan dan kecamatan
Kemudian bawa surat pengantar dari pihak kelurahan dan kecamatan. Ajukan tujuan dan maksud kepada petugas dan mereka akan memproses surat yang diperlukan. Dengan syarat aktivitas yang dilakukan tidak mengganggu warga sekitar.
4. Pengajuan proposal perizinan peternakan burung Jalak Bali
Setelah melengkapi syarat-syarat sebelumnya, langkah selanjutnya dengan mendatangi kantor BKSDA. Nantinya petugas akan mengarahkan langkah dalam pembuatan proposal. Selian itu juga dapat berkonsultasi secara langsung kepada pihak BKSDA mengenai izin atau ketentuannya yang lainnya. Untuk biaya perizinan sekitar Rp 500.000 untuk individu dan RP 2.500.000 untuk badan usaha. Masa berlaku izin peternakan burung ini selama 5 tahun sejak pengesahan.
5. Mengurus sertifikat hasil peternakan
Setelah selesai dalam mengurus izin peternakan maka langkah selanjutnya yang juga penting dilakukan adalah mengurus sertifikat hasil penangkaran. Setelah itu hasilnya akan dapat di jual secara legal yang berada dibawah pengawasan pihak BKSDA. Selain ikut menangkarkan juga akan mendapat keuntungan finansial yang menarik.
Itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk membuat peternakan Jalak Bali yang legal dan dapat menjualnya dengan lebih aman. Selain itu juga ikut meningkatkan jumlah populasinya hampir punah karena banyak faktor yang mempengaruhi.
Penyebab Langkanya Burung Jalak Bali
Ketika pertama kali ditemukan burung Jalak Bali hanya berjumlah sekitar 300 hingga 900 ekor saja. Seiring berjalannya waktu semakin berkurang dan hampir punah. Bahkan pada tahun 2006 hanya ditemukan sebanyak 6 ekor saja dihabitat aslinya. Hal tersebut tentu disebabkan banyak faktor yang ada campur tangan dengan manusia dan juga proses alam. Berikut ini beberapa penyebab langkanya Jalak Bali, yaitu:
-
Perburuan liar
Faktor pertama yaitu dengan adanya perburuan liar yang sulit terkendali. Hal ini disebabkan dari mahalnya harga burung dengan permintaan yang tinggi dari dalam dan luar negara. Tidak heran dengan hal tersebut karena memang Jalak Bali memiliki banyak daya tarik yang luar biasa. Dengan bentuk yang indah dan suara kicauan yang merdu banyak yang menginginkannya untuk dipelihara dirumah. Dengan kurangnya kesadaran dimiliki, membuat banyak warga yang memburunya untuk mendapatkan uang.
-
Berkurangnya habitat
Kemudian penyebab dari langkanya Jalak Bali dari berkurangnya habitat karena digunakan untuk lahan pertanian, pariwasata, hotel dan sebagainya. Hal ini akan membuat ruang gerak burung menjadi berkurang dan tidak bebas lagi. Perlu dikatahui bahwa burung ini tinggal di hutan rawa, hutan mangrove, hutan musin dataran rendah dan savana.
-
Makanan yang semakin terbatas
Dengan berkurangnya habitat tentu akan membuat sumber makanan yang didapatkan juga ikut berkurang. Hal tersebut akan membuat banyak burung kesulitan mendapatkan makanan dan mati kelaparan. Sehingga populasinya akan terus menurun.
-
Adanya predator
Dialamnya burung Jalak Bali memiliki predator yang memang bagian dari rantai makanan yang ada. Seperti ular, elang, biawak dan lain sebagainya harus dihindari oleh Jalak Bali untuk dapat bertahan hidup. Sehingga selain harus bersembunyi dari perburuan liar, juga harus bersembunyi dari predator yang ada.
-
Sulit berkembang biak
Burung Jalak Bali termasuk dalam jenis yang sulit berkembang biak, karena indukan hanya akan menghasilkan maksimal 3 butir telur saja dalam satu kali musim kawin. Hal ini tentu akan membuat jumlahnya lama bertambah. Hal ini juga yang sering menjadi salah satu kesulitan bagi peternak Jalak Bali untuk mengembangbiakkannya.
Salah satu peternakan yang berhasil mengembangbiakkan Jalak Bali dengan kualitas terbaik di eradebaf.co.id. Sebuah peternakan Burung Jalak Bali yang legal pasti aman dan lengkap dengan sertifikat dari BKSDA. Disini anda akan mendapatkan harga terbaik dengan kualitas yang terjamin.