Perjodohan Sebelum Jalak Bali Kawin Dan Berkembangbiak

harga-jalak-bali-sepasang

Untuk mengembangbiakan burung Jalak Bali tentu dibutuhkan perkawinan antara jantan dan juga betina. Ada burung yang sudah dijodohkan sejak masih kecil dan ada juga yang dijodohkan ketika keduanya menginjak usia dewasa dan siap untuk bereproduksi. Burung kicau satu ini termasuk kedalam jenis yang sulit untuk berkembang biak. Karena indukan hanya akan menghasilkan maksimal 3 butir telur sekali bertelur dalam musim Jalak Bali kawin.

Musim kawin burung Jalak Bali memiliki rentan waktu yang cukup lama yaitu sekitar bulan September hingga Maret. Dalam satu musim kawin Jalak Bali hanya akan memiliki satu pasangan saja atau disebut dengan satwa monogamus. Namun untuk burung yang berada dalam penangkaran, maka musim kawin terjadi disepanjang tahun. Sehingga akan meningkatkan hasil anakan yang lebih banyak. Pengeraman akan dilakukan selama 16 hari, setelah usia anakan mencapai usia 4 hingga minggu indukan akan baru akan bertelur lagi. Dengan kata lain akan kembali bertelur dengan jarak sekitar dua bulan.

Perjodohan Sebelum Jalak Bali Kawin

Perjodohan adalah salah satu tahapan penting dalam sebuah penangkaran burung. Hal ini harus dilakukan dengan sangat cermat dan hati-hati. Karena tidak semua Jalak Bali dapat berjodoh begitu saja. Selain juga harus memahami bagaimana cara melakukan perjodohan, merawat dan memanen anakannya juga harus dilakukan dengan baik. Berikut ini kita akan membahas semua dengan lebih detail agar penangkaran bisa membuahkan hasil yang memuaskan.

1. Menyiapkan Indukan

Hal pertama yang harus dipersiapkan untuk perjodohan sebelum Jalak Bali kawin yaitu menyiapkan indukan. Pastikan umur dari jantan dan betina telah mencukupi yaitu dengan usia ideal sekitar satu tahun lebih. Disamping itu jangan lupa untuk menyiapkan kandang penangkaran dengan ukuran sekitar 2,5 meter, lebar 90 cm hingga 3,5 meter dengan tinggi 2,7 meter. Hal ini dilakukan karena Jalak Bali suka membuat sarang yang letaknya agak tinggi.

2. Tanda bahwa indukan berjodoh

Dalam perjodohan Jalak Bali ini kita dapat mempertemukan mereka dengan sangkar yang berbeda dan didekatkan sekitar satu minggu. Atau bisa juga dengan masukan langsung kedalam kandang penangkaran yang telah disiapkan. Biarkan kedua burung tersebut beradaptasi dengan lingkungan dan juga pasangannya. Indukan yang susah mulai tertarik atau berjodoh ditandai dengan mulai mengoceh atau berkicau sepanjang hari. Hal tersebut juga menandakan bahwa mereka sudah mulai birahi.

Setelah muncul tanda perilaku tersebut biasanya akan di ikuti dengan proses Jalak Bali kawin. Sebagai penangkar wajib untuk menyiapkan kotak sarang yang terlebih dahulu diletakan pada bagian atas kandang. Walaupun sudah meletakkan bahan sarang pada kotak, tetap harus menyebarkan sebagiannya di lantai. Tujuannya untuk dapat merangsang birahi kedua burung.

3. Masa bertelur dan pengeraman

Perlu kita ketahui bahwa telur Jalak Bali memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh jenis burung lain, yaitu berwarna biru. Sekitar 1 hingga dua minggu setelah Jalak Bali kawin, keduanya akan mengangkat bahan sarang yang berada di lantai kandang dan membawanya kedalam kotak sarang yang telah disediakan. Indukan betina akan bertelur dengan maksimal 3 butir dan akan mengeraminya selama 14 hari hingga menetas.

Setelah berhasil menetas biarkan anakan dalam asuhan kedua induk hingga berusia 6 hingga 7 hari. Hal ini dilakukan ketika indukan dapat dan mau merawat anakannya. Lain halnya ketika indukan memiliki karakter yang tidak bisa merawat dan suka membuang anaknya. Jika hal tersebut terjadi maka waktu pemanenan anakan dapat dilakukan ketika anakan berusia 2 hari. Sifat ini dapat diketahui jika indukan betina melakukan hal yang sama dalam beberapa kali reproduksi.

4. Memanen anakan

Setelah memanen anakan maka langkah selanjutnya yaitu dengan meletakkannya di sebuah inkubator khusus anakan. Dalam hal ini kita harus meloloh anakan secara berkala untuk memberinya makanan. Ketika anakan telah membuka paruhnya lebar-lebar dan berteriak, itu artinya mereka meminta makan. Ketika menggunakan metode penyapihan ini akan meningkatkan produktifitas dari sang indukan. Ketika akan telah dipanen, maka indukan dapat memulai melakukan reproduksi kembali, mulai dari kawin, bertelur dan mengerami.

Itulah langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika melakukan perjodohan sebelum dan sesudah Jalak Bali kawin. Lakukan dengan detail dan hati-hati untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Tempat Mendapatkan Burung Jalak Bali Berkualitas

Jalak Bali adalah salah satu satwa yang dilindungi oleh undang-undang, sehingga tidak sembarang orang dapat memeliharanya. Bahkan jika berani melanggar aturan dengan memelihara atau jual beli secara ilegal akan dikenakan denda dan hukuman penjara. Sehingga ketika ingin membeli Jalak Bali maka pastikan terlebih dahulu berasal dari tempat yang memiliki izin resmi. Kemudian pastikan memiliki sertifikat dari pihak BKSDA. Dengan begitu dapat memelihara Jalak Bali dengan aman dan tentunya patuh hukum.

Rekomendasi tempat untuk mendapatkan Burung Jalak Bali berkualitas dapat mengunjungi eradebaf.co.id. Sebuah penangkaran Jalak Bali dengan izin resmi dari pihak BKSDA. Sehingga pasti aman, legal dan lengkap dengan sertifikat. Kualitas yang didapatkan tentu akan seimbang dengan harga terbaik yang didapatkan. Perawatan dilakukan secara maksimal dan proses Jalak Bali kawin yang tepat membuat kualitas yang didapatkan semakin unggul.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *