Tips Agar Kicauan Burung Jalak Bali Semakin Gacor

jalak-bali-terbang

Jalak Bali adalah burung endemik yang hanya berada di Pulau Bali. Bentuknya sangat indah, dia memiliki 90% bulu berwarna putih dan pada ujung ekor dan sayapnya berwarna hitam. Kemudian dibagian sekitar kelopak matanya berwarna biru tua. Pada bagian kepala pejantan terdapat jambul yang membuatnya terlihat tampak cantik dan menarik. Disamping itu suara kicauan burung Jalak Bali sangat merdu sehingga memikat bagi para kicau lovers. Bahkan tidak jarang dijadikan sebagai burung pelatih bagi burung kicau yang lain.

Sayangnya status burung ini diilindungi oleh undang-undang, sehingga tidak sembarang orang dapat memeliharanya. Seandainya bisa tentu harus merogoh kocek yang cukup dalam. Untuk sepasang anakan saja, harganya mulai dari Rp 4.000.000 untuk usia sekitar 2 hingga 5 bulan yang sudah mulai makan voer. Sedangkan untuk pemeliharaan yang ilegal maka dapat dikenakan sanksi baik hukuman atau denda.

Tips Agar Kicauan Burung Jalak Bali Gacor

Bagi sebagian orang memelihara burung Jalak Bali untuk dinikmati keindahan dan suara kicauannya yang sangat merdu. Namun ternyata untuk mendapatkan suaranya yang bagus tidaklah mudah. Perlu melakukan usaha-usaha untuk membuatnya suka untuk berkicau dan menari. Berikut ini beberapa tips yang dapat diikuti agar kicauan burung Jalak bali menjadi gacor, yaitu:

1. Mandikan burung

Jalak Bali sangat menyukai kebersihan, sehingga pada pagi dan sore hari harus dimandikan. Proses pemandian ini dapat dengan menggunakan semprotan atau menyediakan keramba untuk dia mandi sendiri.

2. Jemur burung

Setelah mandi, hal selanjutnya yang harus dilakukan yaitu dengan menjemur burung. Lakukan penjemuran selama 1 hingga 2 jam sebelum pukul 9 pagi. Karena semakin siang suhunya semakin panas dan tidak sehat bagi kesehatan burung. Kemudian pada sore hari jemur dengan waktu yang lebih singkat.

3. Berikan pakan yang terbaik

Pemberian makan juga memiliki efek terhadap kicauan burung Jalak Bali. Jika perutnya senantiasa terisi pasti dia akan lebih suka untuk berkicau dan juga menari. Begitu juga sebaliknya, jika kelaparan tentu malas untuk menari dan berkicau karena untuk menghemat tenaganya. Jenis makanannya dapat berupa voer, kroto, pisang kepok, pepaya, jangkrik, ulat hongkong dan ulat kandang.

4. Pembagian waktu makan

Pemberian makanan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Ada aturan yang harus di ikuti agar tidak nutrisinya tepat. Pada setiap pagi berikan ulat hongkong atau kandang sebanyak 5 sendok makan. Kemudian dapat dengan menambahkan jangkrik sebanyak 5 ekor kalau perlu. Kemudian pada sore harinya dapat memberikan jangkrik kembali. Untuk pemberian kroto dapat dilakukan sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu dengan takaran 1 sendok teh saja.

5. Sering melakukan interaksi dengan burung

Ketika ingin memiliki burung jalak bali yang gacor harus sering melakukan interaksi seperti bersiul dan memainkan tangan. Atau bisa juga dengan mengajaknya ngobrol. Usahakan untuk membuatnya seperti teman sendiri.

6. Berikan tempat istirahat yang tenang

Ketika waktunya untuk istirahat, pastikan tempatnya nyaman dan jauh dari keramaian. Supaya burung dapat beristirahat dengan tenang, maksimal dan tidak mudah stress.

7. Berikan pancingan burung lainnya

Supaya burung lebih cepat gacor dapat juga dengan memberikan pancingan burung lain. Usahakan juga bahwa burung lain juga sering berkicau dengan suara keras dan juga kasar. Dengan begitu Jalak Bali akan mengikuti burung tersebut berkicau.

Demikianlah beberapa tips supaya kicauan Jalak bali menjadi lebih gacor. Serta usahakan untuk memilih jenis pejantan, karena suaranya akan lebih nyaring. Jangan lupa untuk lakukan perawatan dan pemberian makan dengan sebaik mungkin.

Penyebab dan Cara Mengatasi Burung Jalak Bali yang Malas Berbunyi

Kicauan burung Jalak Bali tergolong aktif dan suka menari. Namun ada kalanya mereka tidak seaktif biasanya, tentu ada hal yang terjadi. Berikut ini beberapa penyebab dan cara mengatasi burung yang malas bunyi dan kurang aktif, yaitu:

  • Jalak Bali mengalami stress dan trauma

Walaupun burung yang sudah jinak sekalipun tetap akan mengalami stress dan trauma yang mungkin disebabkan oleh gangguan hewan predator lain. Seperti adanya kucing, tikus, anjing atau sebagainya dapat mengganggu kenyamanan dari burung tersebut. Disamping itu juga ada penyebab lain yang membuatnya merasakan ketakutan sehingga mengalami stress dan trauma. Dalam kondisi ini dia tidak mau untuk berkicau dan aktif seperti biasa. Untuk memulihkan kondisinya dapat dengan meletakkannya ditempat tenang, nyaman dan jauh dari gangguan apapun. Kemudian jangan terlalu sering untuk mendekatinya.

  • Kurang gizi

Kurangnya gizi dapat berdampak pada kesehatan burung terutama pada kicauannya. Untuk itu pastikan untuk memberikan makan yang tepat dan mengandung gizi yang lengkap. Disamping itu waktu pemberian makanan jangan sampai telat atau terlupakan.

  • Terserang kutu atau tungau

Salah satu penyebab dari kicauan burung Jalak Bali berkurang karena terserang oleh kutu atau tungau. Hal ini dapat membuatnya gelisah dan bergerak tidak jelas, karena rasa gatal yang disebabkan oleh kutu tersebut. Untuk mencegah hal tersebut terjadi dapat dengan menjaga kebersihan kandang, pakan, minum dan juga kebersihan burung itu sendiri. Namun kalau sudah terlanjur terkena kutu dapat mengobatinya dengan menggunakan produk khusus.

  • Dalam keadaan sakit

Ketika burung Jalak Bali dalam keadaan sakit, tentunya dia akan menjadi malas bergerak dan berkicau. Biasanya penyakitnya disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, bakteri dan parasit. Nah untuk mencegahnya dengan selalu menjaga kebersihan kandang, memandikannya, memberikan makan yang bergizi, atau bila perlu tambahkan vitamin.

Itulah beberapa penyakit dan juga cara mengatasinya agar kicauan burung Jalak Bali tetap gacor dan membuat suasana semakin indah. Untuk dapat memelihara burung ini dapat dengan mengunjungi eradebaf.co.id. Disini pasti aman, legal dan lengkap dengan sertifikat resmi dari BKSDA. Perawatannya juga terjamin sehingga memiliki burung Jalak Bali yang berkualitas dan sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *